Kamis, 16 Juni 2011
Dunia yang hilang
berharap ku ada, ku disana dalam suasana bernyanyi riang bergandengan dengan pagi yang indah
kapankah itu dapat hadir dalam damai
telah kucoba tuk tak lelah menghadapi smua
dan akan kucoba tanpa keluh kesah
Senin, 16 November 2009
jelang kejadian
perjalan panjang di lumuri dengan sambutan
jelang menyambut datang kehadiran semilir angin berhembus dengan luka
pernah terpikir tu beranjak pergi dengan seksama dan bijak
lunturlah sudah keangkuhan
Rabu, 02 Juli 2008
kerucut aja punya makna
sebuah kerucut yang terdiri dari lingkaran dibawah dan sebuah titik sebagai pusat yang berada di atas puncak, untuk memaknai hal ini pertama kita harus tahu sudut adalah pertemuan antara dua garis (ho o po ra yo) semakin tinggi jarak nya semakin besar pula besar sudutnya, lingkaran merupakan bidang tanpa batas yang jelas yang ada hanya berapa jari-jari yaitu jarak antara titik tengah dengan titik paling pinggir.
sekarang coba perdalam pemaknaan ini dengan analogi-analogi sosial kemasyarakatan, titik pusat ibarat hati manusia kecil tapi amat penting yang akan menghubungkan antara tepi dan hati dan hati dengan titik yang berada diatas, semakin lapang bidang lingkaran semakin luas pula hati itu berdialektika dengan alam(manusia hewan tumbuhan dan dll) tapi hati menjadi awal dari titik temu itu, sekarang pertanyanya adalah siapa yang tahu akan hati?? dilihat dari keberadaan yang tak telihat dan dalam maka, yang menjadi kunci dari hati itu adalah sudut......ketika sudut semakin besar titik yang berada di atas akan semakin tinggi, titik yang di atas ku ibaratkan sebagai tuhan, tapi dalam penilaian secara komprehensif sudut yang paling kecil adalah mempunyai nilai tertinggi karena ketika sudut itu mendekati 0 jarak antara titik atas dan bawah semakin dekat....sehingga batas antara tuhan dan hati amat dekat(bukan pelajaran matematika) semakin merasa 0 ini berarti yang ada hanya tuhan (manusia bukan apa2 dan siapa2 dia ada karena ada yang maha ada yang mengadakan)karena sebuah kerucut akan menjadi kerucut ketika titik atas, garis tepi dan titik tengah itu terhubung (harus sinkron).
tapi klo di hubungakan dengan luasan yang paling luas adalah yang paling bagus....ketika jarak antara hati dan titik tepi jauh menandakan nilai kemasyarakatan semakin luas dan universal bukan sempit ataupun menyempit(meng-kotak2kan wilayah).....

Selasa, 01 Juli 2008
hai yah
dan yang paling ku takutkan ketika rasa itu mengalahkan rasa "Cintaku pada Tuhan". Ampun deh...ketika ku harus memilih ku akan tetap berada pada titik keseimbangan tanpa harus ku kalah kan dan ada yang terkalahkan karena perasaanku sendiri,berjalan dengan serasi menuju titian yang abadi itu yang kuharapkan. hanya konflik antar keinginan(keinginan hati, keinginan logika, keinginan,nafsu) yang berjejer tanpa penghalang semua berserakan bercerai-berai dengan indahnya hehehehehe
waduh hanya temukan di blog ini bercerai berai dengan indah hahahahaha
"tambah ancur aja"
Jukung yang jingga
di hadapan ombak yang biru tak jelas
di antara rumput langka dan kering
aku mustahil membuat datang aura
dan ku hanya menyapamu...
seraya meminta padaNya
Kamis, 29 Mei 2008
26 mei 2008
Pagi yang cerah
Ku melangkah dengan semangat……
Ku dendangkan lagu riang menjelang
Hembusan nafas busuk membuyarkan niat tuk mengungkap
Oh…
Keraguanku memuncak di ubun-ubun
Namun itu semua itu lenyap dengan sendirinya
Kabur, tenggelam atas kesungguhan niat tuk mengucap
Dari lubuk hati menyapa
Oh…
Pelangi, sudah saatnya ku ucapkan sesuatu
Sekian lama ku rasakan getaran yang samar
Atas mimpiku tuk gapaimu
…………………………………...
Sejenak kau tertunduk seraya berpikir
Bibirmu, menggumamkan keadaan
Pipimu memerah, dengan mata terperanjat
Gerak tubuhmu gelisah heran
Dengan lembut kau bisikkan kata “Maap”
……………………………………
Satu malam, bersama bayangan
Satu batang rokok kuhisap dalam2
Ku hanyutkan diriku dalam nikotin
……
Dengan perasaan yang hampa ku coba leleh
Ku harus tetap tegar dan terus berjuang tuk gapai mimpi itu
Sampai menemukan titik awal sebuah kejelasan yang cerah
Senin, 21 April 2008
Mulai dari mani atau mana...?
Ok.....lah hari ini dari senin tgl 21 april 2008, dimulai dari judul dulu ketika orang membicarakan judul diidentikkan dengan wajah, tampilan yang nyata atau telihat oleh mata. wajah biasa berada di depan tapi banyak orang kurang bisa menampilkan wajah yang sebenarnya ".......", karena apa yang merekan kenakan adalah bukan wajahnya sendiri melainkan wajah yang tidak nyata.
mulai masuk ke judul mani (sperma) merupakan cikal bakal secara biologis (kedokteran) yang akan menentukan dia akan jadi laki-laki atau perempuan tanpa ada campur tangan yang lain, keluarnya dikarenakan ketegangan oleh pihak lain yang kontradiktif seirama dalam senggama. Dalam kehidupan sehari-hari ketegangan sepertinya memang diperlukan untuk memicu adanya perubahan tapi yang jelas, bagaimana memaknai ketegangan itu agar supaya perubahan yang ada tidak menyimpang dari tujuan awal. Dalam pencapaian sampai ke sel telur, banyak sekali yang dikorbankan dan akhirnya hanya satu yang menang, sekarang mulai dari kata menang belum sampai pada hasil dari kemenangan itu sendiri, menang berarti ada yang terkalahkan dan biasanya yang kalah adalah yang lemah dan banyak,siapakah itu (masyarakat)? masyarakat sekarang sudah menjadi objek penderita dan tak pernah di subjekkan oleh sistem apapun dan kapanpun di negeri ini, padahal yang kalah ini adalah yang banyak dan punya hajat tapi malah tumpeng yang ada telah hilang kepalanya.
Masuk ke hasil dari awal mula bercinta....banyak hal yang mempengaruhi akan sifat anak nanti, baik secara kejiwaan mental maupun fisik yang ada. Bagaimana mulai sebuah proses akan pengaruhi hasilnya....bagaimana gaya yang dilakukan, bagaimana makanan yang dimakan, di saat apa melakukan.
Pertanyaan yang logis hasil dari pencapaian sekarang adalah "mulai dari mani atau mana....."?
Selasa, 01 April 2008
Kertas ku Bernilai Dunia Akhirat
Dalam selembar kertas, ku ganti nilai dengan kenyataan harapan
Dalam selembar kertas, ku sampingkan sebenarnya diriku
Dalam selembar kertas yang tak wujud menjadi nyata
Eh eh eh eh…..
Kertas ku dalam genggaman,semua penghalang rintangan kan hilang…senang
Malaikatpun akan bingung dengan nilai dari kertas ku,Yang maha menjelaskan.
seolah Tuhan telah menyapa ini benar
Ini memang benar!
Atas dan bawah telah samar, kanan kiri membingungkan
Belok kanan samping kiri di bawah atas kesepakatan materi
Senyawa partikel pembawa kebenaran menghiburkan kemudahan
Menawarkan intan emas mutiara hitam bercahaya
He he he he he
Wahai manusia kebinggunan
Datanglah padaku ku akan muluskan jalanmu
Dengan sedikit anggur kenikmatan kau kan lupa dengan jalan
Tapi…….kau akan sampai tujuan
Begitulah……”KATANYA”
Mudahnya mendapatkan dengan sedikit pengorbanan
Telah ku gadaikan akheratku dalam selembar kertas kebenaran
Mengekalkan hak atas amalmu. Kehidupan mengendap
pelahan di rahim sendu selalu
Yang telah disahkan pembuat keputusan
Dan akhirnya tertawaku telah menjadi kehinaan
Bersalahkah diriku, Jujurku telah hilang
Kesetiaan telah bertukar ganti dengan sistem keadaan
Berharap perjalan ini cepat berakhir dengan kedamaian hakiki
Tuk melihat wajah illahi.
Kamis, 21 Februari 2008
Pelangi
Jenuhku menunggu datangnya aura pelangi...
berikanlah arti wahai pelangi
atas keheningan diatas kabut malam
dalam pencarian kerinduan yang dalam.
hangat peluk mu
riang tawa dan canda mu
semangat mimpi mu
memperlihatkan ketegaran dan keindahan warnamu
pelangiku..
dapatkah kau rasakan gelombang yang lelah
dapatkah kau dengarkan alunan nyanyian hati
yang melirih
bisakah kau mengerti akan kebimbangan nurani terdalam
ku menerawang akan kesempurnaanmu
jauh,dalam dan tinggi
yang menghadirkan niat tuk kudekap dalam kesungguhan
dalam dinginnya malam dan sepinya waktu
Jumat, 08 Februari 2008
kebiasaan.......
karena ku lahir hanya diberi tahu bahwa ku lahir pada tanggal itu.....di dalam pikiran ku yang ada hanya ku jalanin ini hidup, tapi mungkin sebagian orang menganggap bahwa kelahiran atau ultah adalha moment yang penting, namun tidak bagiku. itu adalah hari biasa yang mesti ku jalani seperti biasa ku menjalani
Tapi........
ku amat sangat kaget, terutama pada saat Adiku yang menyambut itu dan dia begitu perhatianya pada ku....hmmmm
ya mungkin karena ini adalah hal yang luar biasa, karena seperti itu adalah diluar kebiasaanku yang amat biasa hehehehehe. makasih QQku......
dan itu tak akan ku lupakan sampai kapan pun, meskipun ku hanya memaknai kehidupan ku berdasarkan apa yang telah kuperbuat.....itu saja.
Selasa, 05 Februari 2008
Penyakit Hati dan Karakteristik Kemunafikan
Pribadi ganda orang-orang yang munafik senantiasa menyelimuti dirinya dengan kedustaan. Mereka terhijab dari kebenaran nuraninya paling dalam, sehingga memiliki keberanian dusta. Oleh sebab itu, dalam konteks yang lebih mendasar, mereka yang seringkali mengibarkan keimanan, nama Allah, bahkan Islam, tetapi hatinya penuh dengan kebusukan, seringkali memunculkan klaim bahwa dirinya paling Islam dan paling beriman, di samping menganggap yang lain kurang Islami dan kurang Imani. Klaim itulah yang menimbulkan wahana yang memunculkan anggapan dusta, bahwa orang lain itu hanya memiliki keimanan sebagaimana yang dilakukan orang-orang bodoh. Sementara kebodohan yang hakiki justru menempel di benak mereka.
Pada ayat tersebut dikatakan, bahwa mereka justru kaum bodoh. Lalu di mana kebodohan munafiqin itu? Kebodohan itu terletak pada :
- Ketakutan mereka terhadap kebenaran yang hakiki, yaitu tauhidullah dan ma’rifatullah.
- Adanya hijab yang mereka pelihara sebagai kenikmatan. Hijab duniawi yang menghalangi hubungan mereka dengan Allah SWT.
- Kesombongan mereka yang mengarah pada sikap egoismesentris, sehingga muncul pemberhalaan terhadap “keakuannya”. Kesombongan adalah awal dari kebodohan, dan kebodohan adalah arogansi yang menyeret pada sikap terbelah dalam egonya.
- Mereka tidak mengerti, sekaligus juga tidak tahu. Artinya mereka tidak memiliki rasa cinta, kasih sayang, rasa malu, rasa bersalah, dan rasa mengabdi kepada Allah, disebabkan mereka tidak memiliki keyakinan yang teguh. Mereka yang tidak memiliki keyakinan teguh, berarti tidak memiliki pengetahuan itu sendiri.
- Ketakutan terhadap diri mereka sendiri, ketika mereka berhadapan dengan cermin kebenaran.
Lima elemen inilah yang kemudian tergambar dalam ayat berikutnya:
“Ketika mereka bertemu dengan orang-orang yang beriman, mereka mengatakan, “Kami telah beriman.” Namun ketika mereka masuk dalam kelompok sesat mereka, mereka mengatakan, “Kami tetap bersama kalian, sesungguhnya kami hanya mengina (mereka saja). Allah menghina mereka dan menyeret mereka dalam kesesatan mereka sehingga mereka buta (hatinya)”. Mereka itu adalah orang-orang yang menjual kesesatan dengan hidayah, maka, mereka perdagangan mereka tidak membawa keberuntungan, dan mereka tidak mendapat petunjuk.
Kalangan munafik secara sufistik, juga muncul di kalangan mereka yang sok sufi. Mereka seringkali mengatasnamakan sufi ketika memasuki kalangan dunia sufi, tetapi mereka hanya ingin mencurigai tasawuf, sekaligus menghinanya ketika mereka kembali ke kelompoknya. Jual beli dengan Allah, sesungguhnya adalah bermu’amalat dengan Allah, yaitu melaksanakan amaliah sesuai dengan kontrak ubudiah di zaman ‘azali dulu. Tetapi karena mu’amalat itu tertutup oleh hijab, maka ubudiah itu hanya verbal belaka.
Banyak kalangan yang merasa menjadi sufi hanya karena mendalami dan membaca kitab atau buku-buku tasawuf. Padahal munculnya perasaan demikian tidak lebih dari nafsu yang memperdayainya sendiri, sehingga seakan-akan ia telah sampai pada batas sufisme, namun baru pada tahap mendengar atau menyimaknya belaka.
Di samping itu, banyak kalangan yang merasa paling mendapat hidayah, sementara mereka sendiri sebenarnya telah memperjualbelikan hidayah dengan kesesatan mereka. Ketika mereka mengandalkan syari’at, sebagai sikap yang arogan, seakan-akan merekalah yang mendapatkan hidayah itu, sementara dunia hakikat mereka tinggalkan, namun mereka sudah merasa mencapai hakikat. Dan sebaliknya, mereka yang memasuki dunia hakikat, tetapi meninggalkan syari’at, merasa paling berhak mendapat hidayah, sehingga memunculkan sikap anti syari’at. Hakikat dan syari’at bukan simbol, tetap[i perilaku, dimana keduanya tidak boleh berpisah. Begitu seseorang memisahkan diri dengan segala keyakinannya, maka orang tersebut bisa terjebak dalam perilaku kemunafikan itu sendiri. Akibatnya tidak memiliki keberuntungan kedua belah pihak.
Senin, 04 Februari 2008
Unggah-ungguh, Toto-kromo, pengguk tengik
Dari sini ku mulai menangkap adanya sinyalmen bahwa,orang jawa itu adalah banyu(air)....diapa-apakan tetep aja dia nyantai, karena menurutnya itu memang gak da masalah dengan persepsi orang maupun apa itu........
Dari segi seni budaya ku hanya menyoroti begitu tinggi nilai budaya jawa, dengan dicirikan banyaknya peninggalan sejarah yang begitu banyak dan banyak banget, tapi kini telah berubah wujud dan kehilangan nilai jawannya.
Satu kata aja dari bahasa jawa (example) makan : dahar, mangan, mbadoq, nedhi, notol, nguntal dll. Dari sini ku bisa mengambil kesimpulan bahwa para orang tua dulu amat sangat peka terhadap penggunaan bahasa dan teliti.
Tapi sekarang masalahnya pada generasi itu tlah terlena terhadap budaya yang baru, entah budaya yang dari mana itu, dan kehilangan jati dirinya. Suatu keindahan klo kita sadar akan keindahan yang nyata adalah keindahan dalam perbedaan......
menghormati perbedaan dalam keberbedaan
liyaning liyan dan lain lain.
Kamis, 31 Januari 2008
Impian yang terbuang
penghias jagat raya
rona kharismamu ku tepiskan
demi satu perjalanan panjang
mengarungi samudra kehidupan
yang lebih baik
berat bagiku, tapi............
kenenaran yang kuyakini
akan muncul sebagai penghias kalbu kehidupan
yang dihidupi dengan roh kesucian...............
abadilah cintaku.................
Bintang kejora
dalam gelap engkau telihat oleh mata telanjang
bintang akan tetap jadi bintang
tanpa harus ada cahaya menyinari dirimu
karena dirimulah bintang
tanpa harus membintangi dan dibintangkan
oleh unsur kosmos pembenaran balutan produk pakar
dalam sandiwara pembuat kebaikan
ku lihat anjing
dia adalah suatu kebenaran
dia bangga dengan kebinatangannya
karena dia memang binatang yang binatang
manusia diciptakan oleh tuhan sebagai makluk tertinggi
tapi dengan ketinggian dia berlaku seperti tuhan
membenarkan yang belum tentu benar
menyalahkan yang belum tentu salah
dan sering bertindak seperti hewan
memanusiakan hewan yang sebenarnya hewan
yang sebenarnya seperti manusia
Kesejatian yang sejati
Kesejatian yang sejati
Mudahnya lautan menyimpan segala yang datang
dengan dendang riang, riuh ketepi pantai
simpan semua hingga nampak bisul tumbuh dipalung hati
kecil berkembang, besar tak tertahan
oleh, kuat tanggul baja..........
hancur, kini tlah hancur smua menjadi percikan api
tetap langkah dengan topeng keabadian
dengan wajah baru, jangan hiraukan gonggongan anjing
yang menghembus angin
Laut tetaplah engkau jadi laut
palung jiwa letakan dengan segala kerendahan hati
demi suatu kemulian yang abadi.
Kehormatan yang terbeli
Kehormatan yang terbeli
Kiblatku, kiblat manusia telah berubah
tangisan, rintihan kehilangan kekuatan dan kehormatan
oleh setiap perawan tua di lorong sudut kota
Kehormatanku akan tinggi
jika ku bisa nurut dan membuka lebar dadaku
yang memang sudah tidak kenyal karena telah diambil sari patinya
dan sudah kendor tanpa penyangga
ibu....
ibu.........
ibu................
benarkah ini bu
tiada lagi kepercayaan
yang ada hanya penampilan yang terbungkus sutra
pelibur,penipu mata yang tak jeli...............................
yang ada hanyalah uang
kehormatanku, keperawananku di suntik
oleh silikon kehormatan bangunan megah
tempat tuk pamer kehormatan
aku datang untuk pamer kehormatan
aku datang bawa uang, skali pandang pasti terangsang
Benarkah ni bu......
dimana para orang tua kita
dimana...
dimana................
dimana............................
Apakah kita tetap terus begini
menunggu, mati tanpa perlawanan
apakah kita akan mati kehormatan dan kenikmatan
dapatkah kita merasakan belaain padang ilalang yang tlah lama menghilang
Keterasingan yang abadi
Kutulis ni disaat ku bosan dengan kehidupan yang ada skarang
yang ada hanya kemunafikan.......
Keterasingan yang abadi
Haruskah ku marah........
pada diriku sendiri yang slalu sepi
tekanan darah meninggi
detak jantung memuncak mencapai tingkat orgasme
kesakitan yang belum pernah terjadi.....
ku sudah terhanyut, dan terhimpit
dalam gelapnya siang oleh lantunan kata-kata indah
membuai sekujur tubuh ini.
Ku ingin berlari mencari mata air suci dari noda
belum terusik oleh pikiran kotor manusia
yang memang sudah kotor.
Haruskah aku mengasingkan diri
mencari kesejatian yang abadi
berteman alam yang bisu
jujur dalam sikap dan perbuatan
Selasa, 29 Januari 2008
Besi Tua
ku tetap tenang dalam kesunyian dan keheningan
ku hanya tidak tahu memulai mengejar bayang-bayang yang tak nyata dalam fatamorgana
Rumah kediaman ku bagai singgasana tak berpenghuni
yang ada hanya seonggok keangkuhan gedung tinggi menjulang keatas menusuk ibu pertiwi
Semua berjalan seolah tak terjadi apa2
entah diriku tak tau atau memang gak mau tau kedaan yang terjadi.....
Ku kan tahu pada akhirnya apa yang ku ingin ku gapai
tapi.....
sekarang ku hanya coba berlari dan berlari...
mengejar mimpi
Senin, 28 Januari 2008
Kehendak tuk berkuasa
Ditengah perjalanan manusia terus belajar dan belajar dari kedunguan dan kebodohan untuk mencapai kesempurnaan hidup, namun kehidupan yang sekarang ada buah karya dari pikiran-pikiran manusia itu sendiri dalam pencarian kekuasaan atas segala keinginannya. Tibalah saatnya dalam betindak libatkan nalusi manusianya yang kemungkinan selama ini hanya nafsu untuk mengusai suatu hal atas hasil analisis ketidak sempurnaan akal pikir manusia yang dangkal yang hanya untuk "kehendak untuk berkuasa"
Merasa yang telah Hadir
Pada saat bisa merasakan yang telah hadir, baik yang tampak dan tidak tampak maka dengan sendirinya seharusnya keteraturan dalam peradaban manusia akan lebih baik, namun namanya juga manusia dan tanpa menyadari bahwa manusia harus berperilaku menjadi manusia...........
Selama ini kebanyakan manusia kurang mengerti dimana harus mencari Tuhannya,karena tlah disamarkan oleh pikiran-pikiran dan analisis2 kemanusian tanpa memandang adanya pihak lain yang membuat manusia itu sendiri berlaku,bertindak dan berpikir. Rasakan kehadiran yang sejati yang selamanya akan terus bersama dan mengawasi jiwa raga manusia......