Senin, 04 Februari 2008

Unggah-ungguh, Toto-kromo, pengguk tengik

Kebanyakan orang mengatakan orang mengatakan jawa itu inggah-inggih, dengan begitu persepsi oranga terhadap orang jawa itu akan jelek dan kemungkinan akan menjelekkan...............dasar wong jowo.
Dari sini ku mulai menangkap adanya sinyalmen bahwa,orang jawa itu adalah banyu(air)....diapa-apakan tetep aja dia nyantai, karena menurutnya itu memang gak da masalah dengan persepsi orang maupun apa itu........
Dari segi seni budaya ku hanya menyoroti begitu tinggi nilai budaya jawa, dengan dicirikan banyaknya peninggalan sejarah yang begitu banyak dan banyak banget, tapi kini telah berubah wujud dan kehilangan nilai jawannya.
Satu kata aja dari bahasa jawa (example) makan : dahar, mangan, mbadoq, nedhi, notol, nguntal dll. Dari sini ku bisa mengambil kesimpulan bahwa para orang tua dulu amat sangat peka terhadap penggunaan bahasa dan teliti.
Tapi sekarang masalahnya pada generasi itu tlah terlena terhadap budaya yang baru, entah budaya yang dari mana itu, dan kehilangan jati dirinya. Suatu keindahan klo kita sadar akan keindahan yang nyata adalah keindahan dalam perbedaan......
menghormati perbedaan dalam keberbedaan
liyaning liyan dan lain lain.