26 mei 2006
Kehormatan yang terbeli
Kiblatku, kiblat manusia telah berubah
tangisan, rintihan kehilangan kekuatan dan kehormatan
oleh setiap perawan tua di lorong sudut kota
Kehormatanku akan tinggi
jika ku bisa nurut dan membuka lebar dadaku
yang memang sudah tidak kenyal karena telah diambil sari patinya
dan sudah kendor tanpa penyangga
ibu....
ibu.........
ibu................
benarkah ini bu
tiada lagi kepercayaan
yang ada hanya penampilan yang terbungkus sutra
pelibur,penipu mata yang tak jeli...............................
yang ada hanyalah uang
kehormatanku, keperawananku di suntik
oleh silikon kehormatan bangunan megah
tempat tuk pamer kehormatan
aku datang untuk pamer kehormatan
aku datang bawa uang, skali pandang pasti terangsang
Benarkah ni bu......
dimana para orang tua kita
dimana...
dimana................
dimana............................
Apakah kita tetap terus begini
menunggu, mati tanpa perlawanan
apakah kita akan mati kehormatan dan kenikmatan
dapatkah kita merasakan belaain padang ilalang yang tlah lama menghilang
Kamis, 31 Januari 2008
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
1 komentar:
mungkin itu yg kita rasa dan pikir mas, tapi bkn itu yg ibu pikirkan.
smangat trus pokoknya :)
Posting Komentar