Kamis, 31 Januari 2008

Kehormatan yang terbeli

26 mei 2006

Kehormatan yang terbeli

Kiblatku, kiblat manusia telah berubah
tangisan, rintihan kehilangan kekuatan dan kehormatan
oleh setiap perawan tua di lorong sudut kota

Kehormatanku akan tinggi
jika ku bisa nurut dan membuka lebar dadaku
yang memang sudah tidak kenyal karena telah diambil sari patinya
dan sudah kendor tanpa penyangga

ibu....
ibu.........
ibu................

benarkah ini bu
tiada lagi kepercayaan
yang ada hanya penampilan yang terbungkus sutra
pelibur,penipu mata yang tak jeli...............................
yang ada hanyalah uang
kehormatanku, keperawananku di suntik
oleh silikon kehormatan bangunan megah
tempat tuk pamer kehormatan

aku datang untuk pamer kehormatan
aku datang bawa uang, skali pandang pasti terangsang

Benarkah ni bu......
dimana para orang tua kita
dimana...
dimana................
dimana............................

Apakah kita tetap terus begini
menunggu, mati tanpa perlawanan
apakah kita akan mati kehormatan dan kenikmatan
dapatkah kita merasakan belaain padang ilalang yang tlah lama menghilang

1 komentar:

Anonim mengatakan...

mungkin itu yg kita rasa dan pikir mas, tapi bkn itu yg ibu pikirkan.

smangat trus pokoknya :)